Jumat, 31 Oktober 2008

Ajarilah Anak Anda Menabung..."

“Ma minta uang Rp100.000 untuk ditabung dong, tabungan Bram kan harus diisi juga.”

Rengekan seorang anak kepada ibunya itu tanpa sengaja terdengar oleh saya di salah satu bank nasional besar. Mungkin bagi Anda hal itu tidak ada yang aneh. Namun, coba perhatikan sedikit, ada kejanggalan dari ucapan si anak, menabung kok minta? Kenapa bukan menyisihkan?

Hal ini mungkin tidak kita sadari, kita sudah terbiasa untuk mengajarkan anak menabung secara operasional, bukan filosofi dasarnya. Menabung atau berinvestasi bukan sekadar menyetorkan sejumlah uang ke produk investasi, tapi lebih jauh dari itu darimana sih sebenarnya dana yang disetorkan itu diperoleh? Seharusnya dana investasi diperoleh dengan usaha bukan meminta. Dalam kasus si anak tadi, tentunya dia memperolehnya bukan dengan bekerja, tapi dengan menyisihkan.

Apa bedanya tabungan untuk anak dengan tabungan anak. Tabungan untuk anak adalah tabungan yang dibuat untuk anak, tapi belum tentu si anak bisa menjalankannya, atau setidaknya si anak akan sulit menjalankannya. Adapun tabungan anak adalah tabungan yang bisa dijalankan oleh si anak.

Dalam cerita pada awal tadi Bram ‘terpaksa’ minta uang kepada ibunya untuk menyetor uang ke rekeningnya karena tiap melakukan setoran, minimal besaran setorannya adalah Rp50.000, sedangkan uang jajannya hanya Rp50.000 per minggu. Artinya, kalau dia harus setor berarti dia tidak bisa jajan.

Jadi, coba perhatikan lagi, apakah rekening tabungan anak Anda adalah tabungan untuk anak atau tabungan anak? Kalau tabungan anak seharusnya setoran minimal yang dikenakan tidak terlalu tinggi sehingga si anak sebagai pemilik bisa menyetor uang hasil penyisihan jatah uang jajan mereka.

Niaga Cerdik

Salah satu tabungan yang benar-benar tabungan anak adalah tabungan Niaga Cerdik dari Bank Niaga. Saya berani menyebutkan demikian karena tabungan ini sangat mudah untuk dimiliki si anak dan setorannya pun minim. Dengan uang setoran awal Rp100.000, si anak sudah bisa memiliki satu tabungan khusus yang benar-benar menjadi miliknya karena tabungan tersebut tertera nama si anak.

Tabungan Niaga cerdik juga memberikan kemudahan transaksi bagi si anak karena adanya fasilitas berupa kartu ATM yang bisa digunakan layaknya kartu ATM tabungan umum. Jadi, si anak bukan hanya belajar untuk menabung, melainkan juga belajar bagaimana bertransaksi seperti berbelanja, ambil tunai via mesin dan pembelian pulsa handphone.

Ditujukan untuk anak-anak, tabungan ini memberikan kemungkinan bagi si anak untuk melakukan setoran dari uang pribadinya (tidak harus minta) karena setoran minimalnya relatif rendah. Si anak seharusnya bisa menyisihkan dari uang belanja atau jajannya dan bukan menodong orangtua untuk bertanggung jawab karena telah membukakan tabungan untuk mereka.

Proses pembukaan tabungan ini juga cukup mudah. Mengisi formulir, menyertakan fotokopi kartu pelajar atau identitas lain, foto kopi KTP orangtua, memasukkan setoran awal Rp100.000 maka tabungan tersebut sudah bisa dimiliki atas nama si anak.

Penyetoran tidak harus dilakukan oleh orangtua, karena anak pun bisa melakukannya. Karena tabungan ini adalah tabungan anak, maka Bank Niaga tidak mengenakan biaya administrasi baik itu tabungan maupun kartunya.

Mungkin memang akan sulit bagi orangtua untuk menjelaskan kenapa tabungan anaknya harus dipotong padahal mereka tidak berbuat salah. Namun, apabila tabungan ini saldonya di bawah saldo minimum sebesar Rp50.000, akan terkena denda yaitu Rp1.000 per bulan. Biaya penutupan Rp50.000 dan penggantian buku Rp3.000, di samping ada pembatasan penarikan.

Century Pelajar

Satu lagi tabungan anak adalah Century Pelajar. Tabungan ciptaan Bank Century ini memang menyasar kaum pelajar seperti juga nama produknya. Dengan sasaran pemilik tabungan dari usia minimal 7 tahun dan maksimal 17 tahun, tabungan ini juga memiliki fitur dasar hampir sama dengan Niaga Cerdik.

Setoran awal sebesar Rp100.000, setoran minimal selanjutnya Rp10.000, saldo minimal di tabungan adalah Rp50.000 dan bebas segala administrasi menjadi kesamaan kedua produk. Produk ini tidak menyediakan ATM bagi pemiliknya, tetapi produk ini memungkinkan untuk dijadikan sarana pendebitan bagi pembayaran sekolah si anak apabila kebetulan sekolah si anak bekerja sama dengan bank Century dalam program tersebut.

Jadi, orangtua tinggal menyetor sejumlah uang ke rekening anak dan kemudian biaya sekolah bisa didebit dari tabungan tersebut. Ini juga bisa sebagai pembelajar bagi anak untuk mulai bertanggung jawab dengan pendidikannya yaitu melalui penyisihan uang jajannya untuk biaya sekolah.

Pembukaan rekening tabungan anak ini juga menarik karena ada beberapa hadiah sebagai penarik minat si anak dan perangsang anak untuk mau menabung dan berinvestasi. Juga disediakan program pengumpulan poin sehingga anak yang banyak menabung akan banyak pula memperoleh hadiah yang didapat dengan menukarkan poin tersebut.

Syarat pembukaan juga bisa disebut standar meskipun harus diakui di tabungan pelajar ini syarat administrasinya relatif lebih banyak karena harus menyertakan surat keluarga, surat pernyataan dari orangtua untuk bertanggung jawab atas rekening si anak dan kartu keluarga.

sumber:
Dikutip dari Bisnis Indonesia Minggu, 05 September 2008
Eko Endarto - www.perencanakeuangan.com

Tidak ada komentar: